Powered By Blogger

Senin, 06 Februari 2012

Walau Rahang Wanita Ini Kemasukan Granat Aktif namun selamat


Di Meksiko, Karla Flores (32) dikenal sebagai perempuan paling beruntung di negara tersebut. Pasalnya, sebuah granat aktif pernah bertengger di rahangnya, dan ia masih bisa bernafas hingga saat ini. Semua berawal ketika ibu tiga anak ini tengah berjualan makanan laut di pinggir jalan Culiacan, negara bagian Sialoa, Meksiko. Seperti dikutip Daily Mail, tiba-tiba ia mendengar suara ledakan dan sebuah benda asing mengenainya, sehingga ia terjatuh.

Flores merasa wajahnya panas seperti terbakar. Ia pun mengusapkan tangannya ke wajah, ternyata ada ceceran darah, lalu ia jatuh pingsan. Ketika ia terbangun di Rumah Sakit Umum Culiacan, ia menduga ada batu yang terlempar kea rah wajahnya.

"Dokter bertanya pada saya apa yang terjadi. Saya mengatakan, ada batu yang mengenai wajah saya," kenang Flores. Lalu tim dokter memeriksanya dan menemukan jika benda yang mengenai wajahnya adalah semacam proyektif. Namun mereka tidak yakin apa itu. Dan ketika hasil X-ray dan tomography menunjukkan jika benda yang nyangkut di antara rahang kanannya berupa granat aktif.

Diduga, granat tersebut dilemparkan dengan pelontar granat, namun tidak meledak ketika nyangkut di wajah Flores. Dan masih tetap berada di sana, siap untuk meledak.

Tentu saja, kepanikan melanda rumah sakit, mengingat granat tersebut bisa meledak sewaktu-waktu dan membunuh siapapun dalam jarak 10 meter. Flores terpaksa diisolasai dan seluruh pasien dan staf rumah sakit dievakuasi.

Namun, waktu terus berjalan dan harus ada yang dilakukan dengan Flores. Sebagian besar dokter tidak mau mengoperasinya. Akhirnya, kepala rumah sakit Dr Gaxiola Mesa meminta relawan.


Foto X-ray menunjukkan posisi granat aktif di rahang kanan Karla Flores.

Empat orang pemberani, terdiri atas dua dokter anastesi Felipe Ortiz dan Cristina Soto, perawat Rodrigo Arredondo dan dokter Lidia Soto. Mereka ditemani dua ahli bom dari angkatan darat Meksiko. Flores pun dioperasi di lapangan terbuka. Tim operasi kecil ini membawa peralatan operasi, termasuk sumber penarangan selama operasi berlangsung. Sehingga jika mereka melakukan kesalahan, tak ada korban lainnya. Hanya dengan anastesi lokal, operasi berjalan selama empat jam. Granat aktif itu berhasil diambil dari rahang Flores.

Meski kehilangan separuh giginya, dan wajahnya dihiasi bekas luka besar, namun Flores selamat. Ia akan menjalani operasi berikutnya tiga tahun mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar