Camila Vallejo menyihir publik Amerika Latin. Kecantikan, kepintarannya berbicara serta keberaniannya memimpin demonstrasi mahasiswa di Chile membuatnya menjadi pahlawan baru.
"Sejak masa Subcomandante Marcos dari Zapatista belum pernah lagi Amerika Latin terpesona dengan seorang pemimpin perlawanan," tulis the Guardian, koran dari Inggris.
Bercelana jeans dan berbaju kaos, Camila memimpin ratusan ribu rakyat Chile menuntut perbaikan sistem pendidikan. Camila pun turut menjadi sasaran gas air mata yang dimuntahkan polisi.
Komandan Camila, begitu panggilannya, adalah Presiden Ikatan Mahasiswa Universidad de Chile, universitas paling berpengaruh di negeri tetangga Argentina itu. Selama seabad lebih sejarah universitas ini, Camila perempuan kedua menduduki posisi ini.
"Selama bertahun-tahun, anak muda Chile telah menjadi korban model neoliberal yang mengagungkan konsumerisme dan pencapaian personal; semua tentang saya, saya, saya. Tak ada banyak empati untuk yang lain," kata Camila.(vivanews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar